Seperti halnya Madiun, Kediri juga memiliki kuliner pecelyang banyak memiliki penggemar. Salah satu pecel yang bisa dibilang sedang naik daun adalah Pecel Punten ‘Mbenjing Mriki Malih’ yang memiliki beragam keunikan dari pecel biasanya. Lokasinya juga sangat asri berada di areal persawahan. Tepatnya berada di Desa Ketami, Kecamatan Pesantren, Kediri, Jawa Timur.
Di sini menawarkan pecel yang cukup berbeda dari yang lainnya, namanya pecel punten. Ada banyak hal unik yang bisa kamu dapatkan di Pecel Punten. Nah, buah kamu yang mau berkunjung ke Pecel Punten ‘Mbenjing Mriki Malih’ berikut ini hal-hal unik yang bakal kamu dapatkan. Perlu dibaca supaya kamu tidak kaget saat datang ke sana.
Para Penjualnya Bersaudara
Hal unik pertama yang bakal kamu dapatkan dari warung pecel yang sudah berdiri sejak tahun 1995 ini adalah sang pemilik yang bernama Sumiyati mengelolanya bersama dengan suami, anak-anak dan para menantunya. Sehingga tidak mengherankan jika kamu yang datang bakal melihat keakraban para penjualnya.
Bahan Pecel Punten
Punten sendiri merupakan nasi gurih yang berasal dari perpaduan antara beras dan juga santan. Kedua bahan tersebut diolah sedemikian rupa kemudian dikenyalkan dan diiris jadi kotak-kotak. Selanjutnya, punten ini disajikan dengan beragam sayuran seperti halnya kacang panjang, taoge, daun kenikir yang kemudian disiram dengan sambal kacang. Berbeda dari pecel biasanya bukan?
Pecel 'Termahal' di Dunia
Bagaimana tidak ‘mahal’ saat orang-orang selesai menyantap nasi punten, penjualnya akan menyebutkan harga jutaan. Misalnya, para penjualnya akan menyebutkan harga 5 juta atau 10 juta. Namun tentu saja harga tersebut tidak sebenarnya, harga 5 juta itu berarti Rp5.000-an. Sementara itu untuk per Juni 2018 ini harga per porsi adalah Rp5.000 saja. Harga yang sangat murah meriah dengan rasa yang nikmat.
Penjual Kompak Yel - Yel
Nah, inilah yang membedakan warung nasi pecel ini dengan yang lainnya. Bagi orang-orang yang pertama kali datang ke sini akan menyebutkan ‘berisik.’ Namun tentu saja dalam artian yang positif. Berisik di sini dalam artian para penjualnya sangat ramah-ramah. Saat selesai menyantap makanan dan membayarnya, mereka akan kompak menyebutkan “Matur suwun, mbenjeng mriki maleh nggih” yang artinya ‘terima kasih besok ke sini lagi ya.’ Maka dari itulah, tidak salah jika warungnya memiliki nama yang serupa.
Lokasi
Comments